ABSTRAK
Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Anggota Polri di Polda Bali
I Putu Herry Eka Prasetya¹, Ns. Ni Kadek Muliawati, S.Kep., M.Kes.², Ns. Ni Luh Putu Thrisna Dewi, S.Kep., M.Kep.³
Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dan masalah kesehatan global. Merokok meningkatkan tekanan darah melalui vasokonstriksi dan kerusakan endotel. Anggota Polri di Polda Bali, dengan tekanan kerja tinggi, rentan terhadap hipertensi yang diperparah oleh merokok. Penelitian ini menganalisis hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada anggota Polri. Metode: Penelitian kuantitatif cross-sectional ini melibatkan 90 anggota Polri, dipilih dengan stratified random sampling. Data perilaku merokok dikumpulkan menggunakan kuesioner berdasarkan teori Smet (1994), dan tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer digital. Analisis dilakukan secara deskriptif dan inferensial dengan uji Chi-Square. Hasil: Sebanyak 51,1% responden hipertensi; 32,2% perokok sedang, 25,6% perokok ringan, 12,2% perokok berat, dan 30,0% tidak merokok. Uji Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan (p<0,001), dengan 91,0% perokok berat hipertensi dibandingkan 11,1% non-perokok. Kesimpulan: Perilaku merokok berhubungan signifikan dengan hipertensi pada anggota Polri. Intervensi seperti edukasi dan program berhenti merokok diperlukan untuk menurunkan risiko hipertensi.
Kata Kunci: Hipertensi, Perilaku Merokok, Anggota Polri, Polda Bali, Tekanan Darah