ABSTRAK

Hubungan Tingkat Stres dengan Self Care dalam Pengelolaan Pembatasan Cairan pada Pasien Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung

Ida Ayu Ketut Artini1, Theresia Anita Pramesti2, Ni Luh Gede Intan Saraswati3
1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
3Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali

Permasalahan pengelolaan self-care pada pasien hemodialisa dengan pembatasan cairan merupakan tantangan kompleks yang mempengaruhi kualitas hidup dan keberhasilan terapi. Penyebab rendahnya self-care dalam pembatasan cairan pada pasien hemodialisa disebabkan beberapa faktor yang antara lain tingkat stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan self care dalam pengelolaan pembatasan cairan pada pasien hemodialisa. Jenis penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross-sectional study. Jumlah sampel 93 orang dipilih dengan Purposive Sampling. Alat yang digunakan mengumpulkan data adalah kuesioner Depression Anxiety and Stres Scale (DASS) dan kuesioner self care of CKD Index. Analisis data menggunakan uji rank spearman. Tingkat stres mayoritas sebanyak 45 responden (48,4%) ringan, self care dalam pengelolaan pembatasan cairan mayoritas sebanyak 36 responden (38,7%) cukup. Hasil uji Rank Spearman didapatkan angka p value sebesar 0,000 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan self care dalam pengelolaan pembatasan cairan, nilai Coefisien corelation 0,919 menunjukkan korelasi yang kuat dengan arah positif. Stres mempengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak, termasuk dalam hal menjaga kebiasaan sehat, stres yang dikelola dengan baik maka pasien akan lebih tenang dan mampu mengikuti aturan perawatan diri dengan lebih konsisten.

Kata kunci : Tingkat Stres, Self Care, Pembatasan Cairan