Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan salah satu program penting dalam upaya deteksi dini gangguan fungsi tiroid pada bayi baru lahir, pemeriksaan SHK ini hanya dapat dilakukan pada umur 0–14 hari. Hipotiroid Kongenital adalah suatu keadaan terjadinya penurunan atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat semenjak bayi baru lahir. Hipotiroid kongenital memiliki banyak dampak yang merugikan jika tidak didiagnosis dan diberikan terapi sedini mungkin. Anak yang menderita hipotiroid kongenital dapat mengalami retardasi mental dengan kemampuan IQ dibawah nilai rata-rata normal jika terjadi keterlambatan penemuan dan pengobatan dini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran ketepatan waktu pengambilan sampel TSH pada skrining hipotiroid kongenital di RSU Prima medika pada bulan Oktober – Desember 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 neonatus. Hasil penelitian distribusi jenis kelamin menunjukkan ini didapatkan dari keseluruhan jumlah responden yang diteliti, distribusi jenis kelamin relatif seimbang dengan jumlah neonatus perempuan dominan yaitu sebanyak 55 dan laki-laki sebanyak 50. Dari total 105 neonatus terdapat 2 neonatus (1.9%) menunjukkan kadar TSH tinggi, sedangkan 103 neonatus (98.1%) memiliki kadar TSH dalam batas normal. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan populasi yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih banyak.