Anak yang terdiagnosa kanker harus menjalani proses pengobatan yang panjang. Dalam proses ini seringkali anak mengalami efek samping seperti mudah mengalami infeksi, mudah mengalami perdarahan, lemah atau kelelahan, lesu, rambut rontok, mukositis, mual, muntah, diare, konstipasi, nafsu makan menurun sehingga sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang nantinya mempengaruhi kualitas hidup anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efek samping kemoterapi dengan kualitas hidup pada anak kanker post kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Yayasan Peduli Anak Kanker (YPAK) Bali, dengan jumlah sampel 63 responden dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan uji Rank Spearman diperoleh nilai p value 0,000 (p <ɑ ) dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara efek samping kemoterapi dengan kualitas hidup anak dengan kanker dengan nilai r hitung sebesar 0,747 yang menunjukkan kekuatan hubungan yang kuat dan arah korelasi antara kedua variabel adalah positif. Hal ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam perawatan anak kanker, yang tidak hanya fokus pada pengobatan medis tetapi juga memperhatikan dampak psikologis dan sosial pasca terapi. Intervensi lanjutan yang melibatkan dukungan psikologis dan pemantauan efek samping jangka panjang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak setelah kemoterapi dan dapat menjadi dasar bagi pengembangan program intervensi yang lebih komprehensif di Yayasan Peduli Anak Kanker Bali, dengan tujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari efek samping kemoterapi dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang telah berjuang melawan kanker.

Kata kunci : anak, efek samping kemoterapi, kanker, kualitas hidup