ABSTRAK

Gambaran Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragic di Ruang Rawat Inap RSUD Bali Mandara

Made Pahang Wira Mandala1, I Nyoman Asdiwinata2, Theresia Anita Pramesti3

Pasien stroke sering mengalami penurunan kekuatan otot disebabkan aliran darah ke otak terhambat yang menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Pengkajian kekuatan otot pada pasien stroke merupakan komponen vital yang menjadi dasar untuk perencanaan intervensi dan evaluasi kemajuan pasien dalam asuhan keperawatan yang komprehensif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran gambaran kekuatan otot pasien stroke non hemoragic. Jenis penelitian Deskriptif dengan rancangan cross-sectional study. Sampel penelitian pasien stroke non hemoragic sebanyak 26 orang dipilih dengan accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan manual muscle testing (MMT). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas berumur 56-65 tahun (76,9%), jenis kelamin sebagian besar laki-laki (69,2%), pendidikan sebagian besar SMA (69,2%) dan bekerja sebagai wiraswasta (46,2%). Hasil analisis menunjukkan bahwa gambaran kekuatan otot pasien stroke non hemoragic mayoritas dalam skala 2 yaitu sebanyak 16 orang (61,5%). Pasien yang mengalami stroke non hemoragik akibat adanya gangguan suplai darah ke otak menyebabkan terjadinya gangguan fungsi neuron, dampak yang ditimbulkan akan menyebabkan hantaran implus terganggu yang kemudian mempengaruhi kekuatan otot.

Kata Kunci: Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragic